Rabu, 22 Januari 2014

[FF] Bloody War - Chapter 1

[FF] Bloody War - Chapter 1

Tittle : Bloody War
Main Cast :
- Baekhyun EXO
- Yoonjo Hello Venus
- Luhan EXO
Other Cast : Find it by yourself ^^
Genre : Fantasy, action, little bit romance.
Rating : PG-13

---oOo---

Author POV

Seoul, a day at summer

"Hyung! Liburan musim panas ini kau berencana berlibur kemana?" tanya seorang namja tinggi, Chanyeol.

"Tentu saja dirumah. Kau ingin kulit kita terbakar huh?" jawab namja disampingnya, Baekhyun, kesal.

"Bukankah kita dapat membuat perlindungan? Ayolah hyung, aku ingin kepantai" rengek Chanyeol.

"You're crazy, Chanyeol?"

"No! I'm not crazy! I just wanted a vacation this summer!"

"Terserah padamu, idiot." Baekhyun berjalan meninggalkan Chanyeol. Ia tak ingin berdebat sekarang.

Chanyeol kini tampak gelisah. Bukan karena Baekhyun, namun suatu hal yang aneh. Instingnya mengatakan padanya untuk lari, namun ia ingat kalau ia kemari untuk bersekolah, bukan untuk lari.

Chanyeol dan Baekhyun memasuki kelas mereka. Tiba-tiba dosen datang membawa seorang namja asing.

"Jeoneun Kim Jongdae imnida. Bangapta." sapa namja itu kikuk. Chanyeol mengamati setiap detail tubuh Jong Dae. Ia merasa aneh dan tidak aman melihat Jong Dae.

"Baek, kau merasa ada yang aneh?" tanya Chanyeol kepada Baekhyun. "Ya. Mengapa ada murid baru dihari terakhir kita sebelum liburan?" Chanyeol menghembuskan nafas pelan.

"Aku rasa dia half-blood." Baekhyun memelototkan matanya.
"Kau serius?" Chanyeol mengangguk.
"Ya. Half-blood ada disini."

---oOo---

Kriet
Sebuah suara timbul dari pintu tua yang dibuka. Suho, namja yang membuka pintu itu, masuk kedalam lalu mengangguk
.

"Duduklah Suho, pembicaraan ini akan lama." jawab seorang namja paruh baya yang duduk disana.

"Ne appa" Suho menurut.
"Suho, half-blood mulai berkeliaran disini sekarang." kata Kim Yesung, appa Sujo langsung pada topiknya.

"Aku dengar, mereka mengincar kita." sambung Kwon Yuri, eomma Suho.

"Mereka masih belum tahu kita disini. Jadi, jangan sampai mereka tahu keberadaan kita. Perlindungan harus diperkuat. Suho, kau bisa.memperkuatkannya kan?"

"Tentu appa. Tapi aku harus menunggu yang lain."

---oOo---

"Kai, kau perkuat bagian utara. D.O bagian barat, Chanyeol bagian timur, dan Sehun di selatan. Aku akan memperkuat bagian tengah." Suho tampak memberikan arahan pada teman-temannya.

"Hyung, aku tidak mendapat bagian lagi?" Baekhyun akhirnya angkat bicara setelah Suho selesai bicara. Suho hanya menatap Baekhyun lemah.

"Baekhyun, kau tahu kan bahwa kau tidak mempunyai sayap? Kekuatanmu juga disegel." Baekhyun menunduk. Lagi-lagi masalah sayap. Baekhyun malihat kelima kawannya mengembangkan sayap putihnya lalu terbang meninggalkan Baekhyun diistana.

Baekhyun tahu mereka akan lama, sehingga membuatnya berjalan-jalan dan menembus dinding perlindungan istana. Baekhyun yang kesal menendang sebuah kerikil dihadapannya.

"Awww..." Baekhyun menoleh kearah sumber suara. Tampak seorang namja berambut pirang yang sedang mengaduh kesakitan sembari mengelus kepalanya.

"Sorry" Baekhyun mengatakannya pelan.

"Ya! Kau tidak tahu jika ini sakit?" namja itu berteriak kesal.

"Aku Baekhyun. Maaf atas kerikil yang mengenai kepalamu itu." Baekhyun mengulurkan tangannya.

"Aku Luhan. Kau sendirian disini?" Baekhyun mengangguk pelan diiringi suara perutnya.

"Kau kelaparan rupanya. Kah mau mampir kerumahku? Aku akan memberimu makanan." Luhan tersenyum. Ia kemudian melangkah menuju rumahnya dan diikuti Baekhyun dibelakangnya. Kemudian mereka berhenti disebuah rumah.

"Kita kedatangan tamu. Masaklah apa saja, karena ia sangat kelaparan." perintah Luhan pada seorang temannya disana.

"Siapa yang kau bawa? Pure-blood?" seorang namja tinggi mendatangi Luhan.

"As you can see, Kris"jawab Luhan yang membuat Baekhyun terbelalak.

"Calm down. We will not hurt you. We differ." perkataan Luhan membuat Baekhyun sedikit tenang.

"Kami bisa membantumu melepaskan segel kekuatanmu."

"Bagaimana kau tahu?" Baekhyun menatap Luhan dengan penuh tanda tanya.

"Itu karena kekuatanku adalah mind-reading."

"Apakah aku bisa mempercayaimu, Luhan?"

"Tentu."

---oOo---

Diistana, Suho dan teman-temannya menunggu Baekhyun dengan gelisah.

"Apakah dia diculik half-blood?"

"Jangan katakan itu, Sehunie! Kah membuat kami takut!"

Dari kejauhan, tampak Baekhyun berlari kecil menuju arah mereka.

"Hyung! Kau kemana saja? Kau tidak bertemu half-blood kan?" Baekhyun menggeleng. Ia terpaksa berbohong.

"Tentu saja tidak. Oh ya, sekarang aku tahu bagaimana cara  melepaskan segel kekuatanku."

"Bagaimana caranya Baekhyunie?"

"Menemukan adikku. Ia satu-satunya cara" semua saling berpandangab. Menemukan adik kandung Baekhyun tidaklah mudah.

"Aku tahu tempat tinggal adikku. Aku akan kesana esok hari." Baekhyun tersenyum cerah.

"Kau yakin?"
"Sangat yakin!"

---oOo---

Esok harinya, Baekhyun datang kembali kerumah Luhan.

"Baekhyun, kau sudah datang?" Baekhyun mengangguk menanggapi pertanyaan Luhan.

"Sebelum pergi, kau harus mengetahui satu hal. Segel kekuayanmu adalah adikmu. Jadi, kau harus membunuhnya agar segel kekuatanmu terlepas." senyum Baekhyun menghilang mendengar hal itu.

"Luhan hyung, antarkan aku menemui adikku. Aku ingin mengenalnya lebih dekat sebelum membunuhnya." ucap Baekhyun lirih.

"Kajja! Ikuti aku" Baekhyun mengangguk.

Mereka berjalan memasuki hutan. Disepanjang jalan, Baekhyun hanya terdiam menunduk mengingat perkataana Luhan tadi.

Luhan berhenti berjalan dan menoleh kearah Baekhyun.

"Baekhyun, hadapilah takdirmu ini dengan tegar. Adikmu pasti akan menerimanya jika kau menggunakannya untuk kebaikan. Percayalah Baekhyun."

"Gomawo hyung."

Baekhyun dan Luhan berjalan semakin masuk kedalam hutan. Dari kejauhan terlihat sebuah rumah kecil disana.

"Itu rumah adikmu. Namanya Yoonjo. Temui dia, aku pergi dulu" Baekhyun mengangguk dan melangkahkan kakinya menuju rumah itu.

"Who are you?" baru beberapa langkah, sebuah pedang sudah datang keleher Baekhyun.

Pedang itu hanya berjarak sangat dekat dileher Baekhyun.

"Aku Baekhyun. Jika kau Yoonjo, maka aku adalah kakak laki-lakimu" jawab Baekhyun berusaha tenang.

"Kau bohong!"  Baekhyun merasakan jika pedang itu mulai meninggalkan lehernya. Akhirnya Baekhyun memberanikan diri untuk berbalik menatap orang itu. Seorang gadis, dengan mata foxy yang kini dipenuhi sebuah cairan bening yang bernama air mata.

"Kau Yoonjo?"

"Kau pasti berpura-pura menjadi kakakku, kan? Sudah banyak orang yang berpura-pura menjadi kakakku" gadis itu menangis.

"Aku diberi tahu Luhan jika kau adikku. Maaf jika aku salah."

"Luhan? Half-blood prince? Bagaimana kau bisa mengenalnya?"

"Kami bertemu secara tidak sengaja. Ia membaca pikiranku dan membawaku padamu."

"Benar, aku Yoonjo. Aku percaya pada Luhan jadi aku juga percaya jika kau benar benar kakakku." Baekhyun tersenyum.

"Apa tujuanmu datang kemari?"

"Melepaskan segel kekuatanku"

Yoonjo mendengus kesal. "Ikut aku"

Baekhyun dan Yoonjo berjalan kembali melewati hutan lebat itu.

"Bukankah ini rumah Luhan?" Baekhyun bertanya kembali ketika mereka smpai disebuah rumah. Yoonjo mengangguk.

"Luhan tahu bagaimana cara melepaskan segel kekuatanmu itu. Jadi aku mengajakmu kemari" Baekhyun hanya mengangguk malas.

"Buka pintunya!" perintah Yoonjo pada Baekhyun. Baekhyun mencoba membuka pintunya namun gagal. Baekhyun mencoba berulang kali namun tetap gagal. Akhirnya Baekhyun menyerah.

"Minggir! Dasar tidak punya kekuatan sama sekali!" Yoonjo membuka pintunya dengan sangat mudah dan membuat Baekhyun terpana.

"Annyeonghaseo Yoonjo-ssi" sapa seseorang yang diyakini Baekhyun bernama Tao.

"Tao-er, beritahu aku dimana Luhan. Aku membutuhkannya sekarang."

"Lu gege tidak ada dirumah sejak mengantarkan namja itu. Aku kira ia mampir kerumahmu." jawab Tao sembari menunjuk Baekhyun.

"Untuk apa mencariku?" tiba-tiba sebuah suara datang dan mengagetkan mereka bertiga. Tampak Luhan masuk dengan santainya.

"Bukankah aku sudah bilang padamu bahwa satu-satunya cara adalah dengan membunuh Yoonjo?" kata Luhan pada Baekhyun.

Yoonjo menatap Baekhyun dan Luhan secara bergantian. Ia kemudian menyerahkan pedangnya pada Baekhyun.

"Jika ini satu-satunya cara, aku akan menyerahkan nyawaku padamu. Namun aku harus tahu apa alasanmu melakukan itu."

"Alasanku adalah... Melindungi pure-blood"

---oOo---

Kini Yoonjo dan Baekhyun sudah berada didepan rumah Yoonjo dengan posisi Yoonjo terikat dikursi.

"Apa yang kau tunggu? Cepat bunuh aku sebelum aku berubah pikiran!" teriak Yoonjo kesal.

Baekhyun mendatangi Yoonjo lalu memeluknya.

"Yoonjo-ya, kau harus tahu jika oppa menyayangimu. Di kehidupan selanjutnya, aku ingin kau dan aku tetap menjadi kakak beradik. Dan kita hidup bersama sejak kecil. Bahagia bersama selamanya." Yoonjo mengangguk.

Baekhyun melepaskan pelukannya. Ia termundur beberapa langkah, lalu memejamkan matanya, ia tak ingin melihat kematian adiknya. Baekhyun mengayunkan pedangnya kearah Yoonjo.

TRAAAAANG!

T.B.C


RCL Please :')

1 komentar:

  1. aku baru nemu inii'-' kyaa buruan dilanjutin ya kak gasabar nihh'-'

    BalasHapus